Pernah mendengar tentang roller coaster?, atau kamu sudah pernah mencoba salah satu wahana yang menantang adrenalin ini?, seru, menantang dan penuh kejutan yang dengan kecepatan tingginya anda dibawa naik, turun, terbalik itulah roller coaster. tapi apakah kamu tau sebenarnya makna dibalik roller coaster yang sangat menantang untuk dicoba itu?.
Terinspirasi oleh buku yang berjudul roller coaster yang saya beli setahun yang lalu, memang secara real saya belum mencoba menaiki roller coaster, tetapi saat saya membaca buku itu jiwa dan batin bergejolak seperti melesat ke langit tapi sebentar kemudian terjun bebas, luar biasa, sangat menarik untuk dibaca. tapi pada kesempatan ini saya tidak membahas panjang tentang buku roller coaster, tapi saya akan membagi hasil dari apa yang saya dapat setelah mengambil inti sari dari sebuah roller coaster dalam kehidupan kita
Banyak orang mengibaratkan hidup dengan berbagai hal seperti:
Hidup itu seperti pohon, semakin bertumbuh tinggi pohon itu semakin kuat angin yang bertiup ke pohon tersebut yang artinya semakin kita bertambah umur dan kita telah mempunyai "pencapaian" yang besar/tinggi entah itu jabatan/karir, hubungan terhadap teman,pacar,keluarga yang sebelumnya dalam keadaan baik-baik tiba-tiba ada saja masalah yang datang tak diundang seperti badai, ya memang seperti itulah hidup.
Hidup itu seperti sebuah tanah liat yang sedang dalam proses pembentukan di situ ada bantingan,pukulan,gilasan,gesekan yang akan melahirkan benda seperti gucci,vas,mug dll, tergantung keinginan si "Pembuat" nya setelah itu dengan proses yang berlanjut dengan dijemur berhari-hari bahkan bisa hampir hitungan bulan, setelah itu barulah di matangkan dengan cara dibakar dan setelah itu dicat dan akan ditaruh dalam rumah sebagai barang furniture yang berharga, artinya hidup itu sebuah proses yang panjang ada kelahiran, tumbuh dan berkembang menghadapi masalah dan rintangan dalam hidup tapi kita harus berserah pada "Pembuat" tanah liat itu karena hanya Dia yang tahu kita akan dibuat jadi sesuatu yang berharga, tergantung dengan kita apakah kita menerima proses demi proses yang menyakitkan atau kita memberontak bila kita menerima proses kita akan terus lanjut dengan setiap prosesnya yang menyakitkan tapi ada suatu tempat yang kelak akan kita tempati dan kita akan sangat berharga di tempat itu, dan apa yang terjadi jika kita terus memberontak setiap kali kita mau dibentuk "Pembuat" akan membanting ulang dan ulang untuk melunakkan kita, tapi apabila kita tetap berontak Ia akan membuang kita ke tempat pembuangan dan tak akan digunakan lagi.
Seperti Roller coaster yang bisa kita ambil contoh dari sebuah makna hidup roller coaster tak mengenal siapa kamu dimata dia semua orang sama tak ada pengecualian, biasanya kita akan mengajak partner untuk bersama menaiki wahana ini, ada juga sebagian orang hanya sendirian entah karena ia berani atau memang tak ada orang yang akan dia ajak. Permainan dimulai kita dibawa dalam kecepatan yang terus bertambah kencang dan di bawanya kita melengak-lenggok di atas rel, di buatnya kita terjungkal/terbalik kemudian dikembalikannya seperti semula, lalu tibatiba kita dibawa melaju keatas seperti terbang ke arah langit tetapi kemudian kita langsung dibawa terjun bebas ke bawah seperti terlempar dari ketinggian tebing tinggi, dan kemudian dikembalikannya kita ke jalur datar dan berakhir tepat dimana kita mulai dan itulah roller coaster, yang bila diartikan ke dalam makna hidup manusia, hidup ini kita mulai dari lahir itu lah start kita yang yang bila ditelaah kita berasal dari tanah yang akan kembali ke tanah lagi, kita merasakan naik turun dalam fase kehidupan seperti menaiki roller coaster kadang kita di atas kadang kita di bawah kita dibawa muter -muter jungkir balik yang hampir sama dengan kehidupan kita yang kadang merasa muter-muter tak jelas arah atau terbalik dan sebentar bangkit lagi kembali kejalur lurus.ada perasaan berdebar,takut saat kita akan dan saat menaiki roller coaster dan itu ada dalam hidup kita yang penuh tantangan dan yang kita sering takuti, tapi pada akhirnya semua kembali ke awal lagi dimulai dara mana kita berasal
0 comments:
Post a Comment